A. Pertumbuhan
Contoh
Jawab.
Diketahui :
B0 : Jumlah bakteri mula-mula = 1.000
B25 : Jumlah bakteri setelah 23 jam
Ditanyakan : Tentukan banyak bakteri setelah 3 jam.
Penyelesaian:
Untuk mengetahui perkembangan bakteri, dengan syarat melakukan pembelahan diri setiap 4 jam sekali. Artinya jika kurang dari 4 jam tidak mengalami permbelahan.
Misalkan 3 jam, maka bakteri tersebut tidak mengalami pembelahan.
Misalkan waktu pembelahan yaitu 23 jam.
Bakteri tersebut mengalami pembelahan sebanyak = 23 : 4 = 5,75. Karena bakteri hanya membela 4 jam sekali, maka 5,75 dibulatkan ke bawah yaitu 5 kali pembelahan. Untuk jelasnya, perhatikan tabel berikut.
Waktu (Jam) | Jumlah Bakteri | Pola Bilangan |
0 | 1.000 | 1.000 = 1.000 × 20 |
4 | 2.000 | 1.000 × 2 = = 1.000 × 21 |
8 | 4.000 | 1.000 × 2 × 2 = = 1.000 × 22 |
12 | 8.000 | 1.000 × 2 × 2 × 2 = = 1.000 × 23 |
16 | 16.000 | 1.000 × 2 × 2 × 2 × 2 = = 1.000 × 24 |
20 | 32.000 | 1.000 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 = = 1.000 × 25 |
Jawab:
Diketahui: U1 = 4 dan U3 = 64
Ditanyakan: U5
Penyelesaian:
Sehingga,
Jadi, pertumbuhan penduduk pada tahun 2015 adalah 1.024 orang.
B.Peluruhan
Contoh:
Jawab:
Diketahui:
a = 1.600
r = ½ (karena peluruhan, artinya berkurang setengahnya)
waktu peluruhan 2 jam
lama peluruhan (n) dari pukul 06.00 – 14.00:
(1) Jika 06.00 dianggap sebagai U1 maka n = 5, jadi rumus yang digunakan Un = ar n – 1
(2) Jika 06.00 dianggap sebagai U0 maka n = 4, jadi rumus yang digunakan Un = ar n
Ditanyakan: massa zat yang tersisa.
Penyelesaian:
(Kita menggunakan aturan (1))
Jadi, massa zat radioaktif yang tersisa adalah 100 gram.
Jawab:
Diketahui:
Harga mula-mula (H0) = Rp600.000.000
r = 1/3.
Ditanyakan: Harga mobil pada tahun ke-5
Penyelesaian:
Sama halnya dengan soal no. 1, jika:
(1) Jika Rp600.000.000 dianggap sebagai U1 maka n = 6, jadi rumus yang digunakan Un = arn – 1
(2) Jika Rp600.000.000 dianggap sebagai U0 maka n = 5, jadi rumus yang digunakan Un = arn
Catatan: untuk peluruhan dan pertumbuhan rasionya tidak langsung digunakan dalam rumus barisan geometri namun terlebih dahulu dikurangkan dengan 1.
C. Bunga Majemuk
Bunga majemuk mengikuti fungsi eksponensial. Misalkan dana awal yang dimiliki adalah x rupiah dengan bunga y% per tahun. Maka pada tahun pertama adalah banyaknya bunga yang diterima ditambah dengan dana awalnya (misalkan hasilnya adalah z). untuk tahun selanjutnya makan jumlah yang diterima adalah banyaknya bunga dari z ditambah dengan z. sehingga bunga yang didapatkan tiap tahun selalu meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain pada tagungan, bunga majemuk juga berlaku pada angsuran.
Berbeda halnya dengan bunga majemuk, bunga tunggal tidak mengalami perbedaan jumlah bunga dari waktu ke waktu. Nah, jadi jika terdapat angsuran dengan menawarkan bunga tertentu, sebagai konsumen kita harus mengetahui jenis bunga apa yang digunakan. Apakah bunga majemuk ataukah bunga tunggal. Yang harus digarisbawahi adalah, jika bunga tunggal bunganya tidak berubah, sedangkan bunga majemuk semakin lama bunganya semakin besar
Misalkan seorang pengusaha ingin meminjam dana untuk mengembangkan usahanya sebesar Rp200.000.000,-. Dia berencana ingin mengangsur selama 5 tahun. Sebelum meminjam, dia membandingkan skema angsuran dalam suatu brosur. Pada skema I menggunakan bunga tunggal sebesar 8% per tahun. Sedangkan Skema II menggunakan bunga majemuk 7% per tahun. Manakah diantara kedua skema tersebut yang memiliki total keseluruhan yang harus dibayarkan paling rendah?
Untuk mempermudah, kita harus mengetahui rumus umum total yang harus dibayar setelah ditambah dengan bunga yaitu misalkan M0 adalah dana awal, i adalah suku bunga, x adalah jumlah bunga dan Mn adalah total keseluruhan yang harus dibayarkan. Maka:
Tabel 1. Total Keseluruhan yang Harus Dibayar
Perhatikan table di atas. Pada tahun ke 5 ternyata Skema II (7%) lebih besar total yang harus dibayarkan dari pada Skema I (8%). Tentunya jika semakin lama tahun angsuran maka semakin besar pula perbedaan pembayaran yang dibayarkan pada Skema I dan Skema II.
Nah, bagaimana dengan rumus umum penghitungan bunga tersebut. Jika menggunakan bunga tunggal kita cukup menggunakan rumus deret aritmetika. Sedangkan untuk bunga majemuk kita menggunakan langkah pada table berikut:
Tabel 2. Rumus Umum Bunga Majemuk
Kalkulator Saintifik Online Lengkap dan Responsif Ini adalah kalkulator saintifik online canggih yang dirancang untuk…
Explorer Integral Interaktif dengan Asisten AI Explorer Integral Interaktif Jelajahi keajaiban kalkulus dengan bantuan Asisten…
Dalam video ini, dibahas secara mendalam mengenai konsep limit dalam kalkulus, termasuk sifat-sifat limit fungsi.…
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”(Teaching kids…
Sahabat mathematics4us.com setelah mengetahui tabel hasil dari perkalian pangkat 3 maka mathematics4us.com, akan menjabarkan cara…
Ketemu lagi kali ini mathematics4us akan membahas tentang mencari Kuadrat dari ratusan (100-199). bagi yang…